Home » » Ibu Sehat, Bayi Cerdas

Ibu Sehat, Bayi Cerdas

OLEH: AGUS SALAM
Bagi organisasi kesehatan dunia (WHO), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (AKI) merupakan dua indikator terpenting untuk menilai derajat kesehatan masyarakat suatu negara. Belum lama ini, WHO mencatat, jumlah wanita hamil yang menderita komplikasi infeksi menular seksual (IMS) mencapai 8 juta orang. Dari jumlah itu, sekitar 529.000 orang hidup di negara-negara berkembang. Dan konon, banyak yang meninggal akibat minimnya pelayanan medis.
Di Indonesia, pembangunan sektor kesehatan masih tetap menjadi perhatian serius karena AKI dan AKB masih rentan terjadi pada ibu hamil, ibu bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal itu juga diakui Menkes Siti Fadillah Supari. Depkes sendiri terus berjuang keras untuk menekan AKB di Indonesia hingga 20 orang per 1000 kelahiran hidup, yang sekarang masih bertengger pada 35 orang per 1000 seribu kelahiran hidup.
Selain itu, pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin, penanggulangan penyakit menular, gizi buruk dan krisis kesehatan akibat bencana, peningkatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan dan pulau terluar harus lebih ditinggkatkan.
Untuk menekan tingginya AKI dan AKB, Depkes menerapkan empat langkah strategis. Seperti diungkap Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes, Sri Astuti S Suparmanto, ke-4 strategi itu adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, meningkatkan sistem surveilans, pemantauan dan informasi kesehatan, serta meningkatkan pembiayaan kesehatan.
Hal itu didukung lagi dengan 17 sasaran, antara lain semua desa menjadi desa siaga, setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan, setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari penyakit, serta setiap desa tersedia tenaga kesehatan yang kompeten. Pembentukan desa siaga untuk menunjang upaya penurunan AKI dan AKB, dengan menempatkan bidan dan melatih kader.
Direktur Maternal and Neonatal Health (MNH), Dr Abdulah Cholil, MPH pada sebuah seminar di Jakarta mengakui tingginya AKI dan AKB disebabkan oleh minimnya sarana dan prasarana kesehatan di daerah, terutama daerah pelosok dengan kondisi perekonomian relatif kecil. Akibat ibu yang sedang hamil cukup sulit untuk memeriksa dan merawat kehamilan.
‘’Hampir setengah dari jumlah persalinan yang terjadi, yakni sekitar 40 persen, tak punya akses ke bidan. Selain itu penekanan angka kematian ibu harus dimulai dari pemberian layanan kesehatan yang prima. Kualitas penolong persalinan dan fasilitas pelayanan kesehatan harus sesuai standar yang mengutamakan keselamatan pasien,’’ katanya.
Abdulah Cholil juga mengatakan tingginya kematian ibu dan anak ini, merupakan tantangan dan juga gambaran bahwa kesadaran masyarakat terhadap kesehatan ibu hamil dan bayi masih rendah. Karena itu Depkes harus bergerak untuk meningkatkan kesadaran dengan berbagai program yang mereka prioritaskan.
Thanks for reading Ibu Sehat, Bayi Cerdas

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar