Home » » EM Keramik Pancarkan Gelombang Elektromagnetik

EM Keramik Pancarkan Gelombang Elektromagnetik

Beragam aksesoris kesehatan beredar di pasar Indonesia. Kebanyakan produksi luar negeri yang fokus menggarap pasar Indonesia. PT Karya Pak Oles Tokcer adalah salah satu perusahaan lokal yang memproduksi aksesoris kesehatan. Sang penemu Dr Ir Gede Ngurah Wididana, M.Agr asal Bali, memproduksi keramik untuk kesehatan dengan menggunakan teknologi EM (effective microorganisms). Kandungan EM inilah yang membuat produk keramik buatan Pak Oles, demikian sapaan populer Wididana, punya nilai lebih.
Menurut Manajer Produksi Ir Rusli Hanafie, EM Keramik dibuat melalui proses fermentasi tanah kaolin dengan pemanfaatan teknologi EM. Pembuatan EM Keramik melalui proses pemanasan pada suhu 1.200° C selama lima jam. Bisakah bakteri atau mikroba tertentu hidup dalam suhu panas tersebut, menurut Rusli, hal yang bisa ditemukan dalam alam. Seperti di bawah kawah gunung Merapi dengan suhu lava yang sangat ekstrim sekalipun masih ada bakteri yang bisa bertahan hidup.
Keunikannya, papar Rusli, adalah mikroorganisme penting tidak mati selama proses pemanasan. Mikroorganisme tersebut terperangkap di dalam keramik dan mengeluarkan gelombang elektromagnetik. Pancaran gelombang elektromagnetik yang tidak terlalu tinggi inilah, lanjut Rusli, yang dapat membantu proses penyembuhan.
Selama ini manfaat EM keramik yang sudah dirasakan konsumen di antaranya untuk memperlancar peredaran darah, meningkatkan dan menyeimbangkan gelombang elektromagnetik dalam tubuh, mencegah penuaan, pengapuran tulang, rematik, nyeri dan kesemutan.
Gelang EM Keramik diproduksi tahun 2000, sedangkan Kalung EM Keramik mulai merambah pasar Indonesia tahun 2002. Produk EM Keramik diproduksi dalam aneka bentuk antara lain gelang, kalung, piramid dan alat pijat. Dalam perkembangannya, ada konsumen yang memesan dengan variasi tertentu seperti berbentuk tasbih, kontas (rosario) atau aksesoris indah lainnya.
Di tahun 2007 ada inovasi dan ide agar kalung dan gelang tampil lebih fashionable dan sekaligus punya nilai atau fungsi pengobatan. “Seperti gelang keramik bentuk batang dan warna coklat sebagai variasinya,” ungkap Hanafie pria kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan, 1 Februari 1966.
Pada tahun 2008, kembali diproduksi varian baru EM Keramik dengan penambahan ornamen perak sebagai pemanis gelang dan kalung. Perak punya efek pengobatan dan sejak jaman nenek moyang digunakan sebagai bahan dasar perkakas rumah tangga seperti alat makan dan minum piring, senduk atau garpu. Selain itu, perak adalah logam yang punya nilai tertinggi setelah emas. “Perak diukir dan dibalut pada butiran EM Keramik sehingga harganya mencapai Rp 250 ribu,” ungkap alumnus IPB fakultas pertanian jurusan Ekonomi Sosial Pertanian program studi Ekonomi Pertanian dan Sumber Daya dan Alumnus Gatton College Queensland Australia specialis Catton Gin Mechine.
Selain itu, bentuk lingkaran dengan bentuk batang, agar lebih modis. Perbedaan bentuk, ukuran dan warna pada produk ini, tidak mengurangi manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Khasiatnya tetap sama, hanya penampilan produknya lebih dipercantik. “Agar pemakai EM Keramik tidak malu dengan model sejenis. Sekarang konsumen bisa memilih sesuai selera masing-masing,” ungkap Rusli yang bergabung dengan Pak Oles akhir tahun 1999. (Beny Uleander)
Koran Pak Oles/Edisi 169/16-28 Februari 2009
Thanks for reading EM Keramik Pancarkan Gelombang Elektromagnetik

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar