Home » » Iklan Sembako Murah Rugikan Petani

Iklan Sembako Murah Rugikan Petani

Iklan sembako murah yang ditayangkan di beberapa stasiun televisi lebih banyak merugikan petani dan peternak, karena produk yang dihasilkan dengan biaya mahal akan dibeli dengan harga murah. Guru besar Ilmu Ekonomi Produksi Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Prof Dr Budi Santoso, Kamis (5/2) menyatakan, dengan adanya program maupun iklan sembako murah, membuat petani malas untuk produksi lebih banyak.
‘’Sekarang untuk apa produksi tinggi kalau pada akhirnya hanya dibeli dengan harga murah dan hasil penjualan tak mampu menutup biaya produksi. Sikap petani ini justru akan mendatangkan kerugian yang lebih besar bagi ketahanan pangan Indonesia. Karena itu, seharusnya iklan yang merugikan petani segera dihentikan agar tidak berpengaruh terhadap petani termasuk peternak untuk berproduksi lebih baik guna memenuhi ketersediaan daging, telur maupun susu di Indonesia,‘’ jelas Prof Santoso.
Menyinggung produksi sektor peternakan di Indonesia, Budi mengakui, masih jauh dari harapan, sehingga tetap mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, khususnya daging sapi dan susu. Selain pola peternakan yang rata-rata masih bersifat tradisional dengan skala kecil yakni antara 1-4 ekor/peternak, kata ketua program studi sosial ekonomi Fapet Unibraw itu, kualitas pakan dan genetik ternak di Indonesia belum memenuhi standar nutrisi ternak, sehingga yang dihasilkanpun juga rendah.
Ternak yang dihasilkan peternak, seperti dilansir Antara juga belum berorientasi pada pasar, dan ada kecenderungan hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga harus ada kebijakan peningkatan jumlah ternak yang dipelihara. Usaha peternakan rakyat harus diubah paradigma dari sistem budidaya (on-farm) menjadi lebih terintegrasi dan komprehensif, yakni agribisnis yang didukung penuh para pengusaha.
Agar pengembangan agribisnis tersebut dapat meningkatkan daya saing produk sekaligus melibatkan peternak menengah ke bawah, perlu adanya strategi pengelolaan, di antaranya integrasi vertikal yang dikelola secara profesional oleh perusahaan swasta.
Integrasi vertikal yang dilakukan peternak secara bersama-sama yang tergabung dalam wadah atau organisasi lain serta kemitraan. ‘’Kalau ketiga alternatif pengelolaan ini bisa direalisasikan salah satu saja, saya yakin produksi peternakan maupun pertanian yang mendukung sektor peternakan akan mampu berkembang pesat, dan secara perlahan ketergantungan pada produk impor bisa ditinggalkan,’’ tegas Prof Santoso.
Koran Pak Oles/Edisi 169/16-28 Februari 2009
Thanks for reading Iklan Sembako Murah Rugikan Petani

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar