Home » » Kerajinan Kotak Antik Usaha Turun Temurun

Kerajinan Kotak Antik Usaha Turun Temurun

Kerajinan cukli dan kotak antik merupakan usaha rumah tangga yang telah turun temurun sejak ratusan tahun kini berhasil menembus pasar mancanegara. "Sebelumnya cukli dan kotak antik hanya dipasarkan untuk kebutuhan lokal, dalam beberapa tahun terakhir ini mulai diminta banyak negara," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Kota Mataram, Drs. H. Marzuki Sahaz saat ditemui Antara.
Karena kerajinan cukli dan kotak antik merupakan hasil keturunan, maka hampir semua masyarakat dan anak-anak bisa membuat cukli dan kotak antik.
Bahkan anak-anak ikut membantu orang tuanya membuat kotak antik, tanpa melupakan sekolah, bahkan banyak anak-anak perajin di Sayang-Sayang kini telah menjadi sarjana.
Produksi kotak antik bisa mencapai dua hingga tiga set per minggu jika dikerjakan oleh dua orang, sementara harganya bervariasi antara Rp300.000-Rp2 juta per set. "Hasil kerajinan cukli dan kotak antik Sayang-Sayang dijual ke luar negeri melalui Bali dan Subayara, karena NTB hingga kini belum memiliki pelabuhan ekspor," katanya.
Dengan diekspornya berbagai jenis kerajinan NTB termasuk Kota Mataram dari Bali dan Surabaya, maka yang mendapat nama bukan NTB tetapi daerah tersebut.
Hasil kerajinan NTB dieskpor ke 28 negara seperti Belanda, Inggris, Australia, Amerika Serikat dan Selandi Baru. "Bahkan sejumlah negara seperti Belanda sering memesan kotak antik yang jumlahnya lebih dari 1.000 paket," katanya sambil menambahkan, untuk meningkatkan produksi sekalitas perajin Departemen Perindustrian memberikan bantuan alat produksi modern kepada 300 perajin di daerah ini termasuk perajin cukli dan kotak antik.
Koran Pak Oles/Edisi 169/16-28 Februari 2009


Thanks for reading Kerajinan Kotak Antik Usaha Turun Temurun

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar