Home » » Metode SRI Tingkatkan Produksi Pertanian

Metode SRI Tingkatkan Produksi Pertanian

OLEH: AGUS SALAM
Target produksi akan tercapai bila petani Indonesia beralih ke metode tanam System of Rice Intensification (SRI). Metode yang telah dikembangkan di kawasan Indonesia timur sejak beberapa tahun lalu itu terbukti meningkatkan produksi beras hingga rata-rata 78%.
Demikian pendapat pakar budidaya padi SRI dari Jepang, Shuichi Sato dalam Workshop tentang System of Rice Intensification (SRI) di Departemen Pertanian beberapa waktu lalu. Dalam workshop tersebut hadir Prof Dr, Norman T Uphoff (Cornell University USA), Prof Dr Iswandi Anas dari IPB dan moderator dari Maporina.
Menurut Shuichi Sato, bila cuma 10% saja dari persawahan teririgasi di Indonesia menggunakan metode tanam ini, maka target peningkatan produksi sebesar dua juta ton tersebut dapat terlaksana dengan mudah. Dalam workshop tersebut, Sato juga membagi pengalamannya selama lima tahun membantu pengembangan SRI di kawasan timur Indonesia.
‘’SRI adalah sistem budidaya padi yang meningkatkan produktivitas tanaman dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara. Teknik SRI tidak memerlukan bibit padi khusus. Petani dapat menggunakan bibit hasil penangkaran sendiri sehingga tidak bergantung pada benih impor,’’ katanya.
Sato yang juga Ketua Tim Proyek Pengembangan Sistem Desentralisasi Irigasi Indonesia Bagian Timur (DISIMP) itu mengatakan, metode SRI mampu menghemat penggunaan air hingga 40 persen, dan beras yang dihasilkan praktis tidak ada kadar gulanya.SRI juga mampu menghemat biaya produksi petani karena hanya memerlukan bibit 5 kg per hektar, dibandingkan cara konvensional yang membutuhkan 25 kg per hektar.
Ujicoba pola SRI di Indonesia dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pertanian di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, pada musim kemarau 1999 dengan hasil 6,2 ton per hektar dan pada musim hujan dengan hasil rata-rata 8,2 ton per hektar.’’ Metode ini cocok untuk dikembangkan di wilayah dengan curah hujan rendah seperti Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Metode SRI juga terbukti ramah lingkungan karena mampu membantu meredam pemanasan bumi dengan memperkecil sebaran gas metan dari lahan persawahan sehingga mengurangi penebalan lapisan gas rumah kaca, ‘’katanya.
Prof Iswandi Anas dari IPB menilai, metode itu cukup menggembirakan. IPB sebagai salah satu perguruan tinggi pertanian di Indonesia menyikapi hal ini sebagai salah satu alternative meningkatkan produksi perberasan di Indonesia.
SRI hanya sebagai salah satu pilihan dari sekian banyak metode dalam meningkatkan produksi beras di Indonesia, kita perlu kritis dalam menyikapi hal ini. SRI dianggap metode menggiurkan karena meningkatkan kapasitas produksi, namun belum diadopsi petani Indonesia. Padahal metode ini sudah masuk sejak tahun 1999. ’’Masalahnya hanya pada kebiasaan, petani masih belum terlatih dengan metode baru dan sedikit rumit,’’ katanya.
Thanks for reading Metode SRI Tingkatkan Produksi Pertanian

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar