Home » , » Kanker Payudara Sembuh Total

Kanker Payudara Sembuh Total

Terapi Energi Biopendant
Wanita mana saja yang divonis menderita kanker payudara pasti akan terkejut. Takut, cemas dan gelisah merayap di dinding hati. Selain belum diketahui tingkatan stadium dan jenis kanker yang diderita, pasien umumnya dilanda pengalaman traumatik. Pasalnya, banyak penderita kanker payudara yang akhirnya meninggal dunia. Kanker menjadi penyakit maut.
Tapi ada banyak pengalaman dan kesaksian bahwa pasien atau penderita kanker payudara dapat kembali hidup normal. Mereka sembuh total dari penyakit kanker yang menyerang tubuh mereka. Penyebaran dan pertumbuhan sel kanker berhenti total. Mereka menjadi sembuh setelah menjalani terapi alternatif non medis.
Hal ini dialami langsung Ny Katarina Deru Pay (55). Perempuan paruh baya asal NTT ini menderita kanker payudara stadium satu. Ia menjalani operasi pengangkatan sel kanker di RS Sanglah Denpasar. Usai operasi, ia harus melewati lagi serangkaian kemoterapi. Beruntung, ia diperkenalkan metode terapi energi biopendant oleh Rudy Winata, seorang master energi yang beralamat di Jl Nusa Penita No 37 Denpasar.
Katarina Deru Pay dianjurkan memakai kalung berenergi biopendat yang memiliki kekuatan pancaran energy Sinar-Inframerah-Gelombang-Panjang (Far Infrared Ray atau disingkat FIR) dan anion yang efektif mencegah pertumbuhan maupun penyebaran sel-sel kanker. “Selama pengobatan dan perawatan di RS Sanglah Denpasar, saya selalu mengenakan bioenergi pendant dan meminum air energi dari biopendant. Saya mengalami kejadian-kejadian yang mengejutkan. Isi tubuh saya bagai dikuras. Keluar muntah disertai lendir berwarna kehitam-hitaman dan air seni berwarna merah darah. Menurut Pak Rudi, hal itu merupakan proses detoksifikasi,” ungkapnya.
Sebelumnya berdasarkan hasil pemeriksaan dengan foto roentgen, Katarina dinyatakan terserang kanker ganas stadium 1. Dokter dari RS Bajawa, NTT mendesaknya untuk segera menjalankan operasi pengangkatan kanker payudara dengan serangkaian upaya perawatan, kemoterapi dan radiologi di RS Sanglah Denpasar. Operasi dilaksanakan pada 11 November 2008 dan dilanjutkan dengan 6 kali kemoterapi setiap 3 minggu. “Pada kemoterapi keempat, kondisi tubuh saya menurun drastis. Dokter menganjurkan saya menjalani terapi hormonal untuk mengembalikan dan memulihkan sel-sel dan metabolisme tubuh dengan biaya 1,5 juta rupiah. Pada saat yang sama saya dikenalkan dengan terapi bioenergi pendant. Saya memilih terapi bioenergi pendant daripada terapi hormonal,” ujarnya.
Saat memakai biopendant, ia merasakan ada hawa sejuk mengalir di dalam tubuh. Ia merasa fisik lebih kuat daripada sebelumnya. Bagun pagi badannya terasa segar, nafsu makan bertambah, asma dan ngorok yang menjadi kebiasaannya hilang seketika. “Satu bulan kemudian saya datang ke RS Sanglah untuk menjalani kemoterapi ke-6. Seorang perawat Sr Siska Pareira yang sering merawat saya sangat terkejut melihat kondisi saya yang tampak bugar,” kenangnya.
Kejaiban bioenergi pendant mulai tampak. Menjelang kemoterapi, tiba-tiba napas Ny Katarina terasa sesak dan perutnya mendadak sakit amat sangat. Rasa sakit luar bisa melebihi rasa sakit melahirkan ke-6 anaknya. “Saat itu saya berpikir ajal akan segera tiba. Di tengah rasa sakit saya menelpon anak-anakku di Flores untuk meminta dukungan doa yang disambut tangisan. Dua perawat yang mendampingiku turut panik dan menghubungi dokter untuk memantau kondisiku saat itu. Karena rasa sakit yang tak tertahan saat itu saya menolak untuk menjalani kemoterapi. Namun setelah diperiksa, dokter menyatakan tidak ada hal yang mengkhawatirkan dan kemoterapi harus dilaksanakan,” ungkapnya.
Dalam kesakitan yang teramat sangat, ia pun teringat akan kalung biopendant yang terkalung di lehernya. Ia mengambil aqua dan dengan tergesa-gesa biopendant diketuk-ketukkan ke gelas aqua lalu diminum. Seketika itu juga Ny Katarina muntah-muntah dan terasa ada sesuatu di perutnya bergerak keluar. Ada bongkahan kental kehitaman yang keluar. Sesaat setelah muntah sakit perutnya hilang. Anehnya, saat buang air kecil, air seninya berwarna merah. Ia mengalami air seni berwarna ini selama dua hari. “Pulang dari rumah sakit saya masih muntah selama 9 kali dan keluar sesuatu yang menyerupai kerak-kerak hitam berbentuk setengah lingkaran seperti cacing. Saat buang air besar keluar kotoran yang menyerupai usus,” saya percaya itu adalah peristiwa detox.
Seharusnya Ny Katarina menjalani penyinaran sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Tapi setalah pemerikasaan terakhir. Dokter menyatakan ia sehat setelah melihat hasil USG dan roentgen tidak ada lagi penyebaran sel kanker. Akhirnya penyinaran dibatalkan. Ia diperbolehkan untuk pulang ke Flores. “Saya bersyukur kepada Tuhan yang telah membuka jalan agar saya boleh menemukan bioenergi pendant yang luar biasa ini,” ungkapnya dengan rasa syukur. (NIA)
KORAN PAK OLES/EDISI 176/1-15 JUNI 2009
Thanks for reading Kanker Payudara Sembuh Total

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar