Home » » Kesabaran

Kesabaran

Oleh: Pak Oles
Andrew Carnegie mengatakan bahwa, manusia yang memiliki kesabaran yang kukuh memungkinkannya untuk memantapkan segala sesuatu. Kesabaran adalah modal yang sangat dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu. Sering kita melupakan hal ini, bahwa di dalam diri kita sendiri sudah memiliki modal yang terpendam, yaitu kesabaran. Karena kita sering melupakan kesabaran, maka kita sering kehilangan kesabaran. Bagi mereka yang kurang sabar, mudah marah atau suka terburu-buru sering menyesal dengan peringai yang dimilikinya, akan tetapi mereka selalu melupakan akibat ketidak-sabarannya pada kesempatan lain dan selalu mengulang kesalahannya dengan mudah marah dan terburu-buru. Apa yang didapat dari sifat tidak sabar tersebut? Mereka tidak mampu mewujudkan niatnya, tidak mampu mewujudkan cita-citanya, tidak berhasil mewujudkan sesuatu. Perkawinan yang gagal, bisnis yang hancur, perkelahian, putusnya persahabatan, semuanya itu terjadi karena kurangnya kesabaran.
Kesabaran itu adalah kekuatan. Barang siapa yang memiliki kesabaran, maka ia akan bisa meraih sesuatu. Sabar itu adalah kunci keberhasilan, karena di dalam kesabaran ada kekuatan untuk bertahan, bekerja keras, tekun belajar, berjuang, maju melompati berbagai rintangan untuk berprestasi. Mereka yang berhasil adalah orang-orang yang memiliki kesabaran dalam menghadapi cobaan.
Kesabaran itu dibagi menjadi dua macam, yaitu kesabaran dalam menghadapi masalah-masalah duniawi dan kesabaran dalam menghadapi masalah-masalah spiritual. Kesabaran dalam menghadapi masalah-masalah duniawi mencakup sabar dalam meninggalkan syahwat dan rela atas segala rezeki yang diberikan oleh Tuhan. Kesabaran duniawi diuji apakah kita bisa mengendalikan nafsu kita saat ada banyak kesempatan yang memberikan kenikmatan duniawi. Seperti ujian untuk tidak berbuat maksiat saat kita bergelimang harta, ujian untuk tidak berbuat curang saat kita tertekan, ujian untuk tetap berjuang saat kita menderita. Kesabaran berarti kerelaan dan keikhlasan kita menerima rezeki. Orang yang rela adalah orang yang sabar. Rela dan ikhlas adalah bentuk kesabaran. Sebaliknya orang yang tidak sabar adalah orang yang bersungut-sungut, mengumpat dan mengeluh dalam menghadapi cobaan hidup. Kesabaran dalam menghadapi masalah-masalah spiritual artinya dia menikmati segala apa yang dilakukan Tuhan atas dirinya. Dia menikmati segala tugas dan tanggung jawabnya sebagai manusia di muka bumi ini sebagai pemberian yang harus disyukuri dan dikerjakan dengan baik, dengan segala rintangan dan deritanya untuk memberikan kesejahteraan bagi orang banyak dalam bekerja. Sabar dalam bentuk inilah yang disebut dengan kesabaran tingkat tinggi.
Munculnya masalah yang berlarut-larut yang semakin susah diselesaikan adalah karena kurangnya kesabaran. Setiap orang bersaing untuk menjadi yang terbaik, terhebat, maka haruslah melalui jalan kesabaran, bukan jalan pintas. Bagi mereka yang melalui jalan pintas akan jatuh dalam hitungan waktu. Banyak pegawai yang dipecat karena kurang sabar. Banyak perusahaan yang bangkrut karena kurang sabar. Banyak perkawinan yang hancur di tengah jalan karena kurang sabar. Kesabaran adalah kekuatan untuk mewujudkan segala sesuatu. Bukan jalan pintas.
Kesabaran itu ibarat olah raga, dia perlu dilatih. Otot yang kuat merupakan hasil dari latihan. Kesabaran yang kuat juga merupakan hasil dari latihan. Bagaimana caranya melatih kesabaran? Jangan mengikuti arus kemarahan dan ketergesa-gesaan. Jika anda marah dalam posisi berdiri, maka duduklah. Jika anda marah dalam posisi duduk, maka berbaringlah. Jika anda marah dalam posisisi berbaring, maka ngorok sajalah. Jika anda marah, segera ingat Tuhan berdoalah, atau berwudhu dan lakukan sholat. Jika anda ingin tergesa-gesa, maka perlambatlah gerakan, santai saja, bergembira, tersenyum, bersiul atau bersenandung ria. Atur nafas lebih pelan dan lebih berirama, ucapkan kata dalam hati : sabar-sabar-sabar, semoga berhasil.
Munculnya generasi instant merupakan sebuah gejala lahirnya generasi yang kurang sabar. Generasi tersebut memiliki keinginan yang serba cepat, cepat selesai, cepat lulus, cepat naik gaji, cepat naik pangkat, cepat kawin, cepat cerai, cepat berhasil, cepat gagal, cepat cari untung dan cepat juga buntung, bahkan cepat masuk bui. Generasi ini lahir karena dari kecil sudah dikejar target, dipaksa mencapai tujuan, bahwa seolah-olah tujuan itu adalah sebuah keberhasilan, jadi capailah tujuan dengan cepat, jangan buang waktu, dengan cara apapun juga. Dalam mencapai tujuan ingatlah proses. Proses itu lebih penting dari tujuan.
Dengan proses yang baik tujuan akan tercapai, makna tujuan akan dipahami. Jika proses dilalui dengan baik, jika kegagalan ditemui setelah tujuan tercapai, maka kita bisa belajar lagi dari proses. Contohnya apa? Kenapa banyak caleg dan pengusaha yang stres setelah gagal terpilih atau rugi? Karena tidak memahami proses. Kenapa banyak pengusaha atau politisi yang stres setelah berhasil, misalnya terjebak kawin siri atau selingkuh, dieksploitasi media karena cinta segitiganya, bahkan tega menjadi pembunuh? Karena tidak belajar dari proses. Mereka ingin mencapai tujuan segera dengan tidak sabar. Mungkin juga mereka tidak tahu untuk apa dan apa yang harus dikerjakan setelah tujuan tercapai. Inilah penyakit generasi instant yang harus segera diobati dengan satu kata kunci: sabar. Karena orang yang sabar adalah kekasih Tuhan. Kesabaran adalah kekuatan untuk mampu mewujudkan cita-citanya, maka kesabaran itu harus dilatih agar bisa menjadi sikap hidup, agar berhasil mencapai cita-cita.
KORAN PAK OLES/EDISI 176/1-15 JUNI 2009
Thanks for reading Kesabaran

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar