Home » » Sexy Dancer Jadi Profesi

Sexy Dancer Jadi Profesi

Dwi Rahmi Hanifa
Berprofesi sebagai sexy dancer ternyata bisa menjadi pilihan bagi siapa saja. Asal ada bakat, minat dan ketekunan untuk berlatih agar tetap eksis di tengah persaingan. Itulah jalan hidup yang diretas gadis manis Dwi Rahmi Hanifa (25).
Bersama adiknya Moh. Firman Yuliansa, Hani sapaan akrabnya, malang melintang di berbagai acara membawakan beragam tarian kontemporer, dancer, modern dance, hiphop, belly dances (tarian perut), R&B, cabaret dan cheerleaders.
“Sejak tahun 2004, saya belajar tarian modern di Bali. Karena sudah merupakan bakat saya, ya orangtua merestui pilihan saya menjadi penari,” ungkap dara kelahiran Bangkalan, Madura, 21 Maret 1984.
Kini Hani menjadi anggota sexy dancer Belby Enterprise. “Selain di Belby, saya juga menjadi penari freelance. Kami sudah punya grup yang sudah biasa tampil di berbagai event seperti launching produk, acara asuransi, peresmian sebuah tempat atau ulang tahun,” ungkapnya.
Hani mengaku, grupnya tak pernah sepi order. Job manggung dijalani setiap hari, kecuali hari Senin untuk istirahat. Jadwal paling padat pada hari Jumat dan Sabtu. “Kadang kami bisa tampil di dua tempat berbeda. Kalo hari Senin saya isi dengan olahraga senam,” ungkapnya.
Putri pasangan Abdul Rahim (alm) dan Ely Yusdiani itu mengaku mantap dengan pilihannya menjadi sexy dancer. Dia merasa senang dan menikmati pekerjaannya. “Saya sudah merasa terbiasa tampil dengan teman-teman. Soal jenis-jenis gerakan kami sudah hafal tinggal dijalani saja,” ungkap Hani.
Ditanya resepnya bisa tampil energik saat menari, Hani hanya bilang biasa minum redoxon dan air putih sebanyak-banyaknya. “Kalo untuk olahraga cuma senam saja. Tapi fitness di gim saya tidak mau takut kekar,” celotehnya.(Nia)
KORAN PAK OLES/EDISI 175/16-31 MEI 2009
Thanks for reading Sexy Dancer Jadi Profesi

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar