Penggunaan pupuk organik di Kabupaten Jember, Jawa Timur, semakin meningkat, karena banyak petani yang membuat dan menggunakan pupuk organik untuk areal pertanian. ‘’Para petani sudah pandai dan paham tentang manfaat pupuk organik untuk lahan pertanian,’’ kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Ketahanan Pangan Jember, Hari Wijayadi.
Menurut Hari, jatah pupuk urea di Jember sebanyak 98.300 ton, namun kebutuhan itu tidak cukup untuk luas lahan pertanian di Jember apabila petani hanya mengandalkan pupuk kimia saja. ‘’Petani harus mau menggunakan pupuk organik agar kesuburan tanah bisa terjaga,’’ tegasnya.
Setiap kelompok tani melakukan sosialisasi yang gencar terhadap pentingnya penggunaan pupuk organik, sehingga ketergantungan petani terhadap pupuk urea berkurang. Pupuk urea tetap digunakan, namun jumlahnya dikurangi dan diimbangi dengan pupuk organik. Hingga kini, setiap kelompok tani sudah membuat pupuk organik sendiri, baik dari kotoran hewan atau lainnya, sehingga dipastikan tahun ini tidak akan ada kelangkaan pupuk di Kabupaten Jember. Diharapkan para petani harus terus melakukan langkah-langkah inovatif untuk menggunakan pupuk organik agar hasil tanamannya bisa berhasil.
Secara terpisah, Jubir Forum Komunikasi Petani Jember, Jumantoro mengakui, banyak petani yang menggunakan pupuk organik dan pupuk berimbang untuk lahan pertaniannya. ‘’Banyak kelompok tani yang membuat pupuk organik untuk kebutuhan lahan sawahnya. Petani sudah memahami manfaat tentang pentingnya menggunakan pupuk organik untuk menjaga kesuburan tanah. ‘’Saat ini, petani tidak terlalu tergantung sama pupuk urea dan pupuk kimia lain,’’ kata Jumantoro.
KORAN PAK OLES/EDISI 175/16-31 MEI 2009
Menurut Hari, jatah pupuk urea di Jember sebanyak 98.300 ton, namun kebutuhan itu tidak cukup untuk luas lahan pertanian di Jember apabila petani hanya mengandalkan pupuk kimia saja. ‘’Petani harus mau menggunakan pupuk organik agar kesuburan tanah bisa terjaga,’’ tegasnya.
Setiap kelompok tani melakukan sosialisasi yang gencar terhadap pentingnya penggunaan pupuk organik, sehingga ketergantungan petani terhadap pupuk urea berkurang. Pupuk urea tetap digunakan, namun jumlahnya dikurangi dan diimbangi dengan pupuk organik. Hingga kini, setiap kelompok tani sudah membuat pupuk organik sendiri, baik dari kotoran hewan atau lainnya, sehingga dipastikan tahun ini tidak akan ada kelangkaan pupuk di Kabupaten Jember. Diharapkan para petani harus terus melakukan langkah-langkah inovatif untuk menggunakan pupuk organik agar hasil tanamannya bisa berhasil.
Secara terpisah, Jubir Forum Komunikasi Petani Jember, Jumantoro mengakui, banyak petani yang menggunakan pupuk organik dan pupuk berimbang untuk lahan pertaniannya. ‘’Banyak kelompok tani yang membuat pupuk organik untuk kebutuhan lahan sawahnya. Petani sudah memahami manfaat tentang pentingnya menggunakan pupuk organik untuk menjaga kesuburan tanah. ‘’Saat ini, petani tidak terlalu tergantung sama pupuk urea dan pupuk kimia lain,’’ kata Jumantoro.
KORAN PAK OLES/EDISI 175/16-31 MEI 2009
0 komentar:
Posting Komentar