Home » » Pemerintah Diminta Perhatikan Industri Jamu

Pemerintah Diminta Perhatikan Industri Jamu

Total omzet industri jamu nasional pada triwulan pertama 2009 mengalami peningkatan antara 5-10% dibanding tahun 2008, sebesar Rp 7,2 triliun. ’’Saya meyakini target pada 2009 sebesar Rp 8,5 triliun bisa dicapai," kata Ketua Umum Gabungan Perusahaan (GP) Jamu Charles Saerang di Jakarta.
Pemilik jamu PT Nyonya Meneer itu menyatakan krisis ekonomi global tidak terlalu berpengaruh pada industri jamu nasional. ’’Pemintaan jamu saat ini cukup bagus. Produsen jamu yang biasanya menstok produk rata-rata 1 bulan, sekarang hanya 2 hingga 3 minggu,’’ katanya.
Saat ini, sebut Charles, ada kekurangan stok jamu nasional, dan diperkirakan beberapa bulan ke depan, permintaan jamu akan lebih bagus. "Hal ini terkait dengan pembiayaan proyek-proyek pemerintah yang mencairkan anggaran pada Juli," katanya. Perkembangan ekspor jamu nasional, Charles mengatakan masih sebesar 10% dari total produksi.
Secara umum belum ada pengaruh krisis terhadap ekspor jamu. Produksi jamu nasional diekspor ke Cina, Jerman, Perancis, Belanda, Rusia dan negara-negara Arab. Charles meyakini potensi pasar jamu nasional masih sangat besar. Hanya saja perhatian pemerintah masih sangat kurang. Pemerintah mesti serius memberikan perhatian pada industri jamu karena industri ini dari hulu sampai hilir memperkerjakan 3 juta orang. Sejauh ini melihat perhatian pemerintah dalam hal penelitian dan pengembangan industri jamu nasional sangat kurang.
’’Memang ada departemen terkait yang melakukan penelitian. Namun ada kecenderungan tumpang tindih, misalnya Departemen Kesehatan dan Departemen Perindustrian. Karena penelitiannya tumpang tindih, hasilnya juga tidak seperti yang diharapkan. Saat ini sebanyak 30 ribu spesies tanaman potensial di Indonesia yang belum diteliti. Sebanyak 300 spesies sudah dinyatakan sebagai tanaman obat yang memiliki benefit dan baru 100 spesies yang sudah diolah menjadi jamu. Sedangkan lima spesies tanaman obat yang jadi unggulan dan perlu diperhatikan pemerintah pengembangan risetnya adalah jahe, temu lawak, pegagan, sambiloto dan kencur,’’ rinci Charles.
Kalau pemerintah serius seharusnya dibentuk direktorat jenderal (dirjen) jamu yang khusus menangani industri jamu dari hulu sampai hilir. Dia juga menyorot perhatian pemerintah terhadap petani dan pedagang jamu gendong yang merupakan bagian dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM) sejauh ini juga sangat rendah. Petani dan pedagang jamu kita sangat kesulitan dalam pemodalan. Seharusnya ini menjadi perhatian pemerintah. Saat ini GP jamu mewadahi sebanyak 1.300 industri jamu.
KORAN PAK OLES/EDISI 176/1-15 JUNI 2009
Thanks for reading Pemerintah Diminta Perhatikan Industri Jamu

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar