Ketidaktanggapan dalam menyelesaikan masalah dan ketidakramahan, adalah dua penyebab utama ketidakpuasan penduduk lokal terhadap kiprah polisi pariwisata (Polpar) di Pulau Dewata.
Dari kenyataan itu, menunjukkan bahwa kinerja Polpar masih rendah dilihat dari aspek kemampuan dalam mencegah kejahatan serta peningkatan rasa aman dan nyaman, demikian terungkap dalam acara penelitian tahap akhir jajak pendapat tentang polisi pariwisata di wilayah Bali, di gedung Rupatama Polda Bali di Denpasar, Jumat (15/5).
"Dari segi jumlah, keberadaan Polpar memang masih sedikit yakni 388 personel. Untuk ke depannya, kita masih harus dilakukan pembahas, sehingga keberadaan polisi `turis` itu sesuai dengan harapan semua pihak," kata Direktur Pengamanan Wisata Polda Bali Kombes Pol I Gusti Made Adhi S Putra.
Sementara Komisaris Polisi Jepang, Takeuchi Naoto, mengatakan selama lima tahun kerja sama Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan Kepolisian Republik Indonesia dalam pengamanan pariwisata, sudah ada banyak kemajuan dibanding dengan hasil penelitian sebelumnya.
Menyangkut keberadaan Polpar, Naoto menyebutkan sejauh ini masyarakat belum begitu banyak yang tahu. Untuk itu, Polpar perlu lebih mendekatkan diri ke masyarakat, sekaligus mampu melakukan upaya pengamanan yang lebih baik.
Di samping itu, tulis reporter ANTARA, kemampuan Polpar juga harus terus ditingkatkan melalui pelbagai pelatihan-pelatihan, terutama kemampuan dalam menguasai bahasa asing, ucapnya. Hadir dalam acara penelitian jajak pendapat tersebut tampak Wakapolda Bali Brigjen Pol Ketut Adria dan sejumlah petugas dari JICA, Kapoltabes Denpasar Kombes Pol Alit Widana serta para Kapolres se-Bali.
KORAN PAK OLES/EDISI 175/16-31 MEI 2009
Dari kenyataan itu, menunjukkan bahwa kinerja Polpar masih rendah dilihat dari aspek kemampuan dalam mencegah kejahatan serta peningkatan rasa aman dan nyaman, demikian terungkap dalam acara penelitian tahap akhir jajak pendapat tentang polisi pariwisata di wilayah Bali, di gedung Rupatama Polda Bali di Denpasar, Jumat (15/5).
"Dari segi jumlah, keberadaan Polpar memang masih sedikit yakni 388 personel. Untuk ke depannya, kita masih harus dilakukan pembahas, sehingga keberadaan polisi `turis` itu sesuai dengan harapan semua pihak," kata Direktur Pengamanan Wisata Polda Bali Kombes Pol I Gusti Made Adhi S Putra.
Sementara Komisaris Polisi Jepang, Takeuchi Naoto, mengatakan selama lima tahun kerja sama Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan Kepolisian Republik Indonesia dalam pengamanan pariwisata, sudah ada banyak kemajuan dibanding dengan hasil penelitian sebelumnya.
Menyangkut keberadaan Polpar, Naoto menyebutkan sejauh ini masyarakat belum begitu banyak yang tahu. Untuk itu, Polpar perlu lebih mendekatkan diri ke masyarakat, sekaligus mampu melakukan upaya pengamanan yang lebih baik.
Di samping itu, tulis reporter ANTARA, kemampuan Polpar juga harus terus ditingkatkan melalui pelbagai pelatihan-pelatihan, terutama kemampuan dalam menguasai bahasa asing, ucapnya. Hadir dalam acara penelitian jajak pendapat tersebut tampak Wakapolda Bali Brigjen Pol Ketut Adria dan sejumlah petugas dari JICA, Kapoltabes Denpasar Kombes Pol Alit Widana serta para Kapolres se-Bali.
KORAN PAK OLES/EDISI 175/16-31 MEI 2009
0 komentar:
Posting Komentar