Home » » Patung Kepala Monyet Tembus Pasar Turki

Patung Kepala Monyet Tembus Pasar Turki

Kerajinan patung kepala monyet yang terbuat dari kelapa kering hasil karya Jumari warga dusun Jethak, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil menembus pasar di Turki. "Hingga saat ini kami sudah tiga kali mengirimkan kerajinan patung kepala monyet ke ke Turki," kata Jumari saat ditemui ANTARA di arena Pameran Potensi Daerah Kabupaten Sleman.
Menurut dia, rata-rata dalam sekali pengiriman mencapai 750 hingga 1.500 buah patung kepala monyet dari bahan kelapa kering. "Untuk pasaran lokal kami bisa memasarkan di seputar Malioboro Yogyakarta dan beberapa objek wisata lainnya," katanya.
Kelapa kering yang selama ini hanya dibuang, ditangan Jumari, warga Jethak I, Kecamatan Godeandapat diubah menjadi menjadi barang kerajinan yang menarik dan memiliki nilai ekonomi."Saya sudah memulai usahanya sejak 25 tahun yang lalu. Ide pembuatan patung kepala monyet diperoleh saat berziarah ke Gunung Kawi, Jawa Timur," katanya.
Ia mengatakan, di wilayah tersebut banyak perajin yang membuat patung wajah manusia dari buah kelapa yang sudah kering. "Namun karena proses pembuatan patung kepala manusia dari kelapa tersebut cukup rumit, maka saya memutuskan membuat patung kepala monyet," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, proses pembuatan kerajinan patung kepala monyet dari buah kelapa kering ini cukup mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama. "Alat yang dipergunakan pun cukup sederhana, yakni hanya mempergunakan pisau cutter," katanya.
Buah kelapa yang sudah kering, dilubagi untuk mengeluarkan airnya, setelah itu sabut yang masih menempel pada buah kelapa kering tersebut siap diukir menjadi berbagai patung kepala monyet. "Bahan baku kelapa kering ini diperoleh dari wilayah Godean dan sekitarnya serta dari wilayah kabupaten Kulonprogo," katanya.
Menurut dia, buah kelapa dibeli seharga Rpv500 per buah. Apabila sudah menjadi produk kerajinan, sebuah patung kepala monyet dihargai antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000 tergantung besar kecilnya. "Kendala kerajinan ini pada masalah pengeringan terutama pada musim hujan, karena untuk mendapatkan hasil sempurna pengeringan memakan waktu satu bulan," katanya.
Ia menambahkan, dalam seharinya rata-rata mampu memproduksi 10 buah patung kepala monyet dari kelapa kering. "Apabila sedang mendapatkan pesanan dalam jumlah yang banyak saya dibantu seluruh anggota keluarga," katanya.
KORAN PAK OLES/EDISI 175/16-31 MEI 2009
Thanks for reading Patung Kepala Monyet Tembus Pasar Turki

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar