Home » » Kuta Karnival, Pesta Wisata Yang Kian Matang

Kuta Karnival, Pesta Wisata Yang Kian Matang

Era Baru Graha Wicaksana
Bali telah menjelma menjadi gudang event wisata tahunan yang memadukan pesta kesenian, parade budaya, hiburan dan rekreasi yang melibatkan masyarakat, praktisi pariwisata, pemerintah daerah dan tentu saja menjadi “magnet” bagi wisatawan asing dan nusantara.
Pada awal Agustus berlangsung event Sanur Village Festival (SFV) ke-3 yang berlangsung lima hari di destinasi turisme Sanur. Lalu di awal Oktober berlangsung Nusa Dua Fiesta yang semarak di kawasan wisata elit Nusa Dua, Jimbaran. Dan, Kuta Karnival 2008 bakal dihelat seminggu penuh, 18-26 Oktober di areal wisata terfavorit Pantai Kuta. Ajang Kuta Karnival ke-6 bakal dimeriahkan dengan acara festival makanan, olahraga selancar, pertunjukan budaya, belanja, festival musik, pawai karnival dan beragam acara unik lainnya.
Sejarah awal Kuta Karnival lahir sebagai wahana pemulihan Pantai Kuta sebuah kawasan wisata internasional yang sempat porak-poranda oleh aksi pemboman teroris di tahun 2002. Usai upacara pembersihan, mengheningkan cipta atas tragedi tersebut dan memberikan penghormatan kepada mereka yang ditinggalkan, dilaksanakanlah Kuta Karnival pertama. Sebuah event yang digagas prospektif bagi bagi masyarakat Bali dan industri pariwisata untuk kembali menata citra pulau Bali.
Kegiatan 9 hari Kuta Karnival berupa kegiatan olahraga, seni dan boga. Tema dasar selama tiga tahun penyelenggaraan Kuta Karnival adalah “A Celebration of Life” yang kemudian diimbuhi tema tahunan seperti ”Summer of Fun” untuk Kuta Karnival 2005, “Unity in Diversity” untuk 2006 dan “Shanti Shanti Shanti untuk 2007. Helatan Kuta Karnival pada tahun 2004 sempat vakum karena Bali kembali diguncang aksi pemboman di daerah Kuta dan Jimbaran.
Sejak penyelenggaraan Kuta Karnival pertama tahun 2002 atau setelah peristiwa bom di Kuta, ketua panitia dijabat I Made Supatra Karang. Lalu pada KK 2008, kepanitian dialihkan ke I Nyoman Graha Wicaksana. Tema lingkungan yang diangkat pada tahun ini menandai era baru kepemimpinan Graha Wicaksana. Sebuah tema apresiatif yang menyentuh upaya pengendalian pemanasan global. Sebuah event yang coba dikemas sebagai ruang kampanye untuk mencintai bumi dan isinya. Tentu saja, agenda wisata tahunan tersebut mendukung program tahun kunjungan Indonesia (VIY/Visit Indonesia Year) 2008. Selain itu regenerasi kepemimpinan kepanitiaan dimaksudkan untuk menjamin KK yang telah dikenal dunia, bisa menjadi agenda rutin tahunan. "Banyak yang memberikan apresiasi terhadap KK, termasuk Menbudpar Jero Wacik," ujar Graha Wicaksana.
Ketua Kuta Small Bisnis Association (KSBA), Ketut Nugra, yang juga duduk dalam kepanitiaan KK, menyarankan agar momentum tersebut digunakan sebagai gerakan peduli lingkungan. "Kita jadikan KK ke-6 sebagai kampanye lingkungan untuk turut mengendalikan pemanasan bumi. KK telah memiliki kesan mendunia, sehingga akan mampu menggugah kesadaran menjaga lingkungan," katanya dikutip ANTARA.
Menurutnya kondisi alam yang makin parah akibat pencemaran dan perusakan lingkungan menjadi ancaman terbesar planet bumi saat ini. "Jika pengerusakan alam dan lingkungan terus berlanjut, kita tidak akan bisa menikmati keindahannya," kata Nugra.
Catatan liputan Koran Pak Oles, ajang Kuta Karnival di tengah kekurangan dan kelebihannya mampu menarik minat wisatawan asing maupun domestik
dalam skala besar untuk datang ke Pulau Bali pada penghujung musim liburan tengah tahun. Namun jangan dilupakan prestasi spektakuler adalah visi KK yang membenihkan citra baru, Pantai Kuta sebagai destinasi wisata yang tetap aman dan damai. Aksi-aksi terorisme (pemboman) yang terulang sampai dua kali tidak mematikan langkah wisatawan asing dan lokal untuk terus bertandang ke Bali. Dan, KK pun kian matang menuju tahapan event wisata tahunan yang mendunia. (Beny Uleander/Antara).
KPO/EDISI 161/OKTOBER 2008
Thanks for reading Kuta Karnival, Pesta Wisata Yang Kian Matang

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar