Home » » Olah Sampah Demi Kepentingan Bersama

Olah Sampah Demi Kepentingan Bersama

Oleh: Wayan Nita
Perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap pemanasan global. Aneka bencana yang terjadi bergantian berbuntut pada meluasnya penderitaan di semua lini kehidupan masyarakat Indonesia. Pembuangan sampah tanpa pengelolaan yang baik juga menjadi kendala di setiap daerah.
Hanya saja, di desa Temesi, Gianyar, sampah sudah diubah menjadi kompos dengan teregistrasinya aneka fasilitas pendukung. Karena teknik pengolahan sampah menjadi kompos memenuhi standar mekanisme pembangunan bersih (clean development mechanism), yang tertuang dalam protocol Kyoto.
Seperti diungkap David Kuper, Project Leader Rotary Club of Ubud, pemberdayaan masyarakat desa Temesi sudah terlihat pada pengolahan sampah secara mandiri. Lahan seluas 2 hektar yang selama ini digunakan merupakan TPA milik Pemda Gianyar. “Dulu tempat ini adalah tempat pembuangan sampah yang langsung ditumpuk-tumpuk begitu saja. Tanpa ada pengelolaan sama sekali dan semua orang enggan mendekati TPA. Tapi kini, bisa dilihat sendiri. TPA sudah tidak jorok dan bau,” jelas pria asal Swiss itu.
Disebutkan, proses composting di TPA Temesi mendapat sertifikasi UNFCC karena menggunakan teknik penguraian aerobic untuk mengolah sampah jadi kompos. Penguraian aerobic adalah jika kandungan oksigen dalam tumpukan sampah lebih dari 6% dan kandungan air 40%-60%. Jika kandungan oksigen kurang dari 6% dan air diatas 60%, proses menjadi anaerobic. Untuk menjaga kondisi tumpukan sampah tetap aerob, digunakan pipa blower buat sirkulasi udara dalam sampah.
Agar system aerasi tetap terjaga baik, dibutuhkan 10 meter kubik O2 per menit, untuk menghasilkan 1 meter kubik kompos. Penciptaan kondisi aerob dimaksud agar bakteri pembusuk betah di dalam sampah.
Leader implementasi proyek (dari Yayasan Gelombang Udara Sehat), Nyoman Budi Wirayadnya, dalam sehari pihaknya sudah bisa menghasilkan 5 ton kompos hari debfab target per akhir tahun 15 ton/hari. Karena itu masih dibutukan 150 pemulung dari 70 pemulung yang selama ini intensif bekerja. Jumlah permintaan baru 15 ton per bulan.
KPO/EDISI 162/NOVEMBER 2008
Thanks for reading Olah Sampah Demi Kepentingan Bersama

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar