Tuntut Pelayanan Kesehatan Gratis
Polwiltabes Makassar, Kamis pekan lalu, mengerahkan kekuatan penuh 360 personil untuk mengamankan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan (Sulsel) dari sekitar seratus pengunjuk rasa yang menuntut pelayanan kesehatan gratis. Demonstran yang 99 persen adalah kaum wanita, dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Sulsel, dengan seragam merah, berorasi depan tangga Gedung DPRD. Di depannya berdiri brikade Polwan yang dilapis polisi laki-laki.
Meski begitu, tidak terjadi ketegangan antarpolisi dan demonstran, malah orasi kocak yang disampaikan seorang Korlap membuat para Polisi tertawa. "Kita jangan takut ditembak sama pak polisi, karena polisi lahir dari seorang ibu. Kita tidak boleh berhenti menuntut kesehatan gratis. Agar ibu-ibu bisa menabung untuk sekolah anak, agar kelak mereka juga menjadi polisi," ujar salah seorang Ibu saat orasi.
Kapolwiltabes Makassar, Kompol Burhanuddin Andi mengatakan, mereka mengerahkan kekuatan penuh dengan mengerahkan 360 personil atau dua pertiga dari jumlah personil. Kekuatan tersebut sama dengan kekuatan yang dikerahkan untuk mengamankan kampanye pemilihan legislatif lalu, demo Badan Hukum Pendidikan (BHP), dan kejadian besar lain. "Ini kesiapan Polri dalam menjaga ketertiban. Apalagi laporan yang diterima Poltabes, mereka akan mengerahkan 500 orang," ujarnya.
Sebelum pengunjuk rasa datang, Burhanuddin mengingatkan kepada anggotanya untuk melaksanakan pengaman sesuai dengan standar pengaman. "Melempar itu masih wajar, jangan sampai ada yang terpancing, apalagi sampai mau melakukan penembakan. Mereka adalah saudara kita. Apa yang kalian lakukan tanggungjawab saya. Saya yang akan dipecat," katanya saat memimpin apel.
KORAN PAK OLES/EDISI 175/16-31 MEI 2009
Meski begitu, tidak terjadi ketegangan antarpolisi dan demonstran, malah orasi kocak yang disampaikan seorang Korlap membuat para Polisi tertawa. "Kita jangan takut ditembak sama pak polisi, karena polisi lahir dari seorang ibu. Kita tidak boleh berhenti menuntut kesehatan gratis. Agar ibu-ibu bisa menabung untuk sekolah anak, agar kelak mereka juga menjadi polisi," ujar salah seorang Ibu saat orasi.
Kapolwiltabes Makassar, Kompol Burhanuddin Andi mengatakan, mereka mengerahkan kekuatan penuh dengan mengerahkan 360 personil atau dua pertiga dari jumlah personil. Kekuatan tersebut sama dengan kekuatan yang dikerahkan untuk mengamankan kampanye pemilihan legislatif lalu, demo Badan Hukum Pendidikan (BHP), dan kejadian besar lain. "Ini kesiapan Polri dalam menjaga ketertiban. Apalagi laporan yang diterima Poltabes, mereka akan mengerahkan 500 orang," ujarnya.
Sebelum pengunjuk rasa datang, Burhanuddin mengingatkan kepada anggotanya untuk melaksanakan pengaman sesuai dengan standar pengaman. "Melempar itu masih wajar, jangan sampai ada yang terpancing, apalagi sampai mau melakukan penembakan. Mereka adalah saudara kita. Apa yang kalian lakukan tanggungjawab saya. Saya yang akan dipecat," katanya saat memimpin apel.
KORAN PAK OLES/EDISI 175/16-31 MEI 2009
0 komentar:
Posting Komentar