Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto mencatat angka bayi di bawah lima tahun (balita) penderita gizi buruk meningkat hingga 60 penderita dalam triwulan pertama tahun 2009. ‘’Pada triwulan pertama ini tercatat 60 balita di Kabupaten Mojokerto menderita gizi buruk,’’ kata Kadinkes Mojokerto, Noer Windijantoro saat dikonfirmasi Antara di Mojokerto, Kamis (14/5).
Indikasi gizi buruk yang dimaksud yakni balita yang memiliki tubuh tidak sesuai antara ketinggian dan berat badan. "Jumlah tersebut lebih banyak dibanding periode yang sama tahun 2008 yang mencapai 45 balita," katanya.
Balita yang menderita gizi buruk, dialami balita yang berusia antara satu hingga lima tahun. Dari pendeteksian Dinkes di 27 puskesmas pembantu, balita gizi buruk hingga saat ini belum diketahui satupun yang mendapat perawatan intensif. ‘’Penyebabnya rata-rata karena berat badan menurun, sakit diare atau mengonsumsi makanan yang tidak sehat,’’ katanya.
Untuk menyatakan seorang balita menderita gizi buruk, tidak hanya ditentukan pada indikator berat badan semata, melainkan juga diukur secara proporsional, antara berat dan ketinggian badan. Dari situ, jika ada balita yang dicurigai kesehatan tubuh balita berangsur terus menurun, maka bisa dikategorikan masuk dalam stadium tiga.
KORAN PAK OLES/EDISI 175/16-31 MEI 2009
Indikasi gizi buruk yang dimaksud yakni balita yang memiliki tubuh tidak sesuai antara ketinggian dan berat badan. "Jumlah tersebut lebih banyak dibanding periode yang sama tahun 2008 yang mencapai 45 balita," katanya.
Balita yang menderita gizi buruk, dialami balita yang berusia antara satu hingga lima tahun. Dari pendeteksian Dinkes di 27 puskesmas pembantu, balita gizi buruk hingga saat ini belum diketahui satupun yang mendapat perawatan intensif. ‘’Penyebabnya rata-rata karena berat badan menurun, sakit diare atau mengonsumsi makanan yang tidak sehat,’’ katanya.
Untuk menyatakan seorang balita menderita gizi buruk, tidak hanya ditentukan pada indikator berat badan semata, melainkan juga diukur secara proporsional, antara berat dan ketinggian badan. Dari situ, jika ada balita yang dicurigai kesehatan tubuh balita berangsur terus menurun, maka bisa dikategorikan masuk dalam stadium tiga.
KORAN PAK OLES/EDISI 175/16-31 MEI 2009
0 komentar:
Posting Komentar