Home » » Pasar Ekspor Bidik Produk Ramah Lingkungan

Pasar Ekspor Bidik Produk Ramah Lingkungan

Produk kerajinan yang berbahan baku ramah lingkungan masih tetap disukai di pasar ekspor pada 2009 sehingga dapat menjadi peluang besar bagi para perajin Indonesia agar lebih banyak mengekspor produk kerajinan semacam itu.
Direktur Asosiasi Pengembangan Industri Kerajinan Republik Indonesia (APIKRI) Amir Panzuri di Yogyakarta, Jumat mengatakan produk kerajinan yang ramah lingkungan adalah yang bahan bakunya dari alam yang bisa dikembangkan dan selalu bisa terbarukan. ‘’Bukan dari bahan baku dari bahan tambang yang untuk memperolehnya bisa merusak lingkungan. Juga bukan bahan baku dari barang yang langka dan tidak bisa terbarukan,’’ katanya.
Ia mencontohkan produk kerajinan ramah lingkungan yang memiliki prospek baik di pasar ekspor di antaranya anyaman serat daun pandan. Jenis kerajinan ini, menurut dia bahan bakunya bisa diperoleh dengan mudah dan diperbarui dengan penanaman kembali jenis tanaman pandan tersebut. Selain itu, produk kerajinan dengan bahan baku dari kayu pohon cepat tumbuh dan tidak harus merusak lingkungan alam, misalnya bambu, sengon, mahoni dan sonokeling. ‘’Bahan baku jenis itu mudah diperoleh dan bukan tanaman langka,’’ katanya.
Mengenai produk kerajinan dari bahan serat pandan, ia mengatakan produk ini memiliki prospek baik untuk ekspor ke berbagai negara. Sedangkan di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menurut dia yang memiliki potensi besar adalah tanaman pandan. Karena itu, pihaknya bekerjasama dengan perajin serat di Kabupaten Kulonprogo berupaya mengembangkan tanaman pandan di kawasan Pantai Congot, kabupaten setempat.
Upaya mengembangkan tanaman pandan di pantai itu dimulai pada Mei 2008 dengan menanam 5.000 bibit pandan. ‘’Kami mengharapkan dalam waktu dua tahun mendatang tanaman pandan sudah bisa dipanen dan dimanfaatkan daunnya untuk dijadikan serat bagi bahan baku aneka kerajinan serat yang sampai sekarang banyak digeluti warga Kulonprogo,’’ katanya.
Pngembangan tanaman pandan di kawasan pantai Congot diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru, karena masyarakat setempat bisa memiliki usaha kerajinan dari bahan serat tersebut. Kawasan pantai di wilayah Kabupaten Kulonprogo memang potensial ditanami pandan, namun selama ini belum dibudidayakan dengan baik dan hanya dibiarkan tumbuh secara liar. Padahal serat daun pandan maupun daun pandan sendiri jika dikeringkan bisa menjadi bahan baku kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi.
Koran Pak Oles/Edisi 168/1-15 Februari 2009
Thanks for reading Pasar Ekspor Bidik Produk Ramah Lingkungan

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar