Home » » Mangunharjo Miliki Potensi Wisata Kuliner Kepiting

Mangunharjo Miliki Potensi Wisata Kuliner Kepiting

Kawasan Mangunharjo, Kecamatan Tugu Kota Semarang berpotensi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata kuliner khususnya masakan kepiting karena masyarakat setempat mengembangkan budidaya kepiting.
Wali Kota Semarang, Sukawi Sutarip mengatakan, daerah Mangunharjo dapat dikembangkan menjadi tempat wisata kuliner antara lain sebagai tempat pemancingan kepiting dan sekaligus langsung bisa dimasak. "Sebagian masyarakat di sini telah mengembangkan budidaya penggemukan kepiting dan hasilnya luar biasa," katanya usai menyaksikan panen kepiting yang dikelola kelompok tani Mina Karya Utama Kelurahan Mangunharjo.
Sukawi Sutarip mengatakan, di daerah ini bisa dibuat rumah makan khusus kepiting dan pengunjung bisa langsung memancing sendiri, tetapi masyarakat atau pengelola harus benar-benar konsisten untuk selalu mengembangkan kepiting ini agar kebutuhannya bisa terpenuhi. "Memancing kepiting ternyata lebih mudah dan menyenangkan. Mudah-mudahan ini menjadi tren baru, kalau pemancingan ikan sudah ada di mana-mana, tetapi pemancingan kepiting belum ada," katanya.
Menurut dia, rumah makan kepiting itu tidak perlu tempat khusus, di rumah-rumah warga bisa dikembangkan sebagai rumah makan, tetapi lingkungannya juga harus mendukung program penghijauan.
Ia mengatakan, sekarang ada 40 petak tambak yang digunakan untuk budidaya kepiting, nanti kalau maju bisa merangsang masyarakat yang lain untuk mengembangkannya dan bisa ratusan petak sehingga Semarang akan terkenal sebagai penghasil kepiting.
Wali kota mengatakan ada jenis kepiting besar yang satu ekornya bisa mencapai berat dua kilogram, kalau ini bisa dikembangkan akan menjadi daya tarik.
Ketua Kelompok Tani Mina Karya Utama, Abdul Aziz mengatakan, masa pemeliharaan atau penggemukan kepiting maksimal 25 hari. "Bibit kepiting setelah dipelihara 25 hari bobotnya akan bertambah satu hingga dua ons per ekor," katanya.
Ia mengatakan, Kelompok Tani Mina Karya Utama yang beranggotakan 40 orang telah mengembangkan budidaya kepiting selama tiga tahun. Pada panen kali ini harga kepiting betina bertelur Rp130 ribu/kg, kepiting jantan Rp60 ribu/kg.
Menurut dia, pembelinya adalah kalangan hotel, restoran, dan rumah makan. "Pembelinya dari lokal dan harganya bagus," katanya.
Sementara bibit kepiting dari masyarakat sekitar dan dari Kendal, harganya Rp30 ribu/kg. Pada musim penghujan seperti ini, tingkat kegagalan pemeliharaan sekitar tujuh persen. Untuk setiap petak tambak dengan 100 kg kepiting, petani bisa untung sekitar Rp2,9 juta.
Koran Pak Oles/Edisi 168/1-15 Februari 2009
Thanks for reading Mangunharjo Miliki Potensi Wisata Kuliner Kepiting

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar