Galeri seni dan kerajinan `Kandang Art and Craft` di Kota Yogyakarta menjadi pintu pemasaran bagi produk yang dihasilkan paguyuban Usaha Kecil Menengah (UKM) daerah ini.
Ketua Paguyuban UKM Mitra Binaan PN Gas Nasional Yogyakarta, Budi Sarwono mengatakan galeri seni yang merupakan bantuan hibah dari Perusahaan Negara (PN) Gas Nasional Tbk itu kini mulai dikunjungi banyak pembeli baik dari dalam maupun luar negeri.
Galeri yang berada di kawasan kampung turis `Prawirotaman`, Kota Yogyakarta ini tidak hanya dikunjungi pembeli dari kota Yoyakarta tetapi juga wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik.
Ia menyebutkan produk kerajinan UKM yang digelar di galeri itu meliputi barang kerajinan perak, aluminium, kerajinan kayu dan mebel antik.
"Wisatawan yang mengunjungi galeri ini tidak hanya melihat-lihat barang yang dipajang, tetapi juga banyak yang membeli barang kerajinan tersebut, terutama saat libur akhir pekan maupun libur panjang lain," katanya.
Menurut dia, geleri kerajinan senilai Rp 210 juta itu dihibahkan kepada paguyuban UKM binaan perusahaan itu di Yogyakarta pada Juni lalu.
Galeri Kerajinan `Kandang Art and Craft` merupakan wujud dari komitmen PN Gas Nasional sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada kelangsungan hidup UKM, dan bertujuan membantu mengembangkan produk kreatif dari para perajin.
Keberadaan galeri itu mendorong semangat UKM mitra binaan perusahaan tersebut untuk meningkatkan kualitas produk kerajinan inovatif dan memiliki nilai seni. "Galeri ini diharapkan menjadi tempat pengembangan ide kreatif para perajin, sekaligus tempat pemasaran produk mereka," katanya.
Ia mengatakan selain bantuan hibah tersebut, PN Gas Nasional juga memberi bantuan kredit lunak sebesar Rp 1,2 miliar untuk 35 UKM mitra binaan perusahaan itu. "Kredit usaha diberikan dengan bunga empat persen per tahun, dan jangka waktu pengembalian tiga tahun. Ini dimaksudkan untuk membantu penguatan modal, pemasaran dan biaya produksi," katanya.
Ia mengatakan bantuan kredit tersebut membantu kelangsungan hidup UKM anggota paguyuban terutama pada saat kondisi ekonomi tidak menentu seperti sekarang akibat dampak krisis finansial global.
KORAN PAK OLES/EDISI 173/16-30 APRIL 2009
Ketua Paguyuban UKM Mitra Binaan PN Gas Nasional Yogyakarta, Budi Sarwono mengatakan galeri seni yang merupakan bantuan hibah dari Perusahaan Negara (PN) Gas Nasional Tbk itu kini mulai dikunjungi banyak pembeli baik dari dalam maupun luar negeri.
Galeri yang berada di kawasan kampung turis `Prawirotaman`, Kota Yogyakarta ini tidak hanya dikunjungi pembeli dari kota Yoyakarta tetapi juga wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik.
Ia menyebutkan produk kerajinan UKM yang digelar di galeri itu meliputi barang kerajinan perak, aluminium, kerajinan kayu dan mebel antik.
"Wisatawan yang mengunjungi galeri ini tidak hanya melihat-lihat barang yang dipajang, tetapi juga banyak yang membeli barang kerajinan tersebut, terutama saat libur akhir pekan maupun libur panjang lain," katanya.
Menurut dia, geleri kerajinan senilai Rp 210 juta itu dihibahkan kepada paguyuban UKM binaan perusahaan itu di Yogyakarta pada Juni lalu.
Galeri Kerajinan `Kandang Art and Craft` merupakan wujud dari komitmen PN Gas Nasional sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada kelangsungan hidup UKM, dan bertujuan membantu mengembangkan produk kreatif dari para perajin.
Keberadaan galeri itu mendorong semangat UKM mitra binaan perusahaan tersebut untuk meningkatkan kualitas produk kerajinan inovatif dan memiliki nilai seni. "Galeri ini diharapkan menjadi tempat pengembangan ide kreatif para perajin, sekaligus tempat pemasaran produk mereka," katanya.
Ia mengatakan selain bantuan hibah tersebut, PN Gas Nasional juga memberi bantuan kredit lunak sebesar Rp 1,2 miliar untuk 35 UKM mitra binaan perusahaan itu. "Kredit usaha diberikan dengan bunga empat persen per tahun, dan jangka waktu pengembalian tiga tahun. Ini dimaksudkan untuk membantu penguatan modal, pemasaran dan biaya produksi," katanya.
Ia mengatakan bantuan kredit tersebut membantu kelangsungan hidup UKM anggota paguyuban terutama pada saat kondisi ekonomi tidak menentu seperti sekarang akibat dampak krisis finansial global.
KORAN PAK OLES/EDISI 173/16-30 APRIL 2009
0 komentar:
Posting Komentar