Home » » Tempat Bermain Anak Diabaikan

Tempat Bermain Anak Diabaikan

Pemerintah mesti menyediakan tempat bermain yang layak bagi anak karena bermain merangsang perkembangan emosi dan kecerdasan anak yang selanjutnya akan menentukan kualitas generasi masa depan bangsa, kata pemerhati masalah sosial Imam B Prasodjo, dilansir Antara.
"Anak-anak punya hak untuk bermain. Anak bisa mempelajari banyak hal dengan bermain dan itu akan menentukan kualitas hidupnya ketika dewasa. Sayangnya hal itu belum mendapat perhatian, belum dipertimbangkan dalam pembuatan kebijakan," katanya dalam diskusi tentang penyediaan tempat bermain layak bagi anak.
Menurut Imam hal itu terlihat dari terbatasnya sarana bermain anak yang memadai dan ketiadaan alokasi anggaran pemerintah untuk penyediaan fasilitas bermain layak untuk anak. "Di kota, anak-anak tidak punya lagi ruang yang cukup untuk bermain. Ruang bermain anak tergusur oleh pedagang, pengguna sepeda motor dan keperluan orang dewasa yang lain," katanya.
Padahal menurut psikolog klinik dan perkembangan Ratih Andjayani Ibrahim, kebiasaan bermain secara positif mengajarkan banyak hal kepada anak dan akan menentukan pembentukan karakter anak setelah dewasa.
"Bermain sangat penting untuk mengembangkan potensi dan kemampuan anak secara penuh, meningkatkan kemampuan kognitif dan motorik serta punya nilai terapi yang luar biasa," katanya.
Ratih menjelaskan, anak-anak yang bisa bermain dengan senang akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang utuh, sehat jiwa dan bahagia sebaliknya anak yang tidak bisa menikmati kegiatan bermain yang menyenangkan akan tumbuh menjadi manusia yang tegang, stres dan neurotik. "Pada level ekstrim, ketegangan dan stres bisa memicu gangguan jiwa," ujarnya.
Namun sayangnya, kata dia, kebanyakan orang tua dan kelompok masyarakat belum menyadari pentingnya bermain secara positif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Bahkan, kata dia, orang tua cenderung bersikap negatif terhadap kegiatan bermain anak dan menganggap kegiatan itu tidak penting.
Lebih lanjut dia menjelaskan, seharusnya orang tua, masyarakat dan pemerintah mendukung tumbuh kembang anak dengan menyediakan fasilitas bermain yang aman dan layak bagi anak. "Yang memungkinkan anak untuk mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya sehingga ketika dewasa mereka memiliki kepedulian terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungannya," kata Ratih.
Berkenaan dengan hal itu Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan pihaknya berupaya menyediakan sarana bermain anak dengan membangun taman-taman interaktif. "Sejak tahun 2000 hingga sekarang, sudah ada 80 titik yang dibangun menjadi taman interaktif, di sana anak bisa bermain dan orangtua bisa mengawasi. Tahun ini rencananya akan dibangun satu atau dua lagi taman interaktif," jelasnya seraya menambahkan ke depan pemerintah provinsi juga berencana membangun taman-taman serupa di setiap kelurahan.
KORAN PAK OLES/EDISI 173/16-30 APRIL 2009
Thanks for reading Tempat Bermain Anak Diabaikan

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar