OLEH: WURI WIGUNANINGSIH
wuri_bali@yahoo.com
Semanggi Suroboyo, lontong balap Wonokromo…… Itulah sepenggal nyanyian khas masyarakat Jawa Timur. Memang tidak lengkap rasanya kalau ke Surabaya belum merasakan lontong balap. Makanan yang mempunyai ciri khas lentho dan petis ini, tidak akan kita temui selain di Surabaya. Karena memang inilah ciri khas makanan masyarakat kota Pahlawan ini.
Penyajian makanan ini cukup sederhana. Selain lontong balap, biasanya dilengk
api dengan sate kerang dan es degan. Lontong balap terdiri dari lontong yang diiris-iris kemudian dicampur mie, tahu goreng, petis, lentho, kecambah dan kuah yang telah diberi bumbu.
Untuk membuat kuah yang sedap, cukup mencampur bawang merah, garam, bawang putih dan merica yang ditumbuk halus. Kemudian ditambah irisan seledri. Sedangkan untuk lentho, terbuat dari parutan singkong, yang dicampur dengan lombok kecil, bawang merah, bawang putih, garam dan ketumbar yang telah ditumbuk halus. Lalu campuran singkong tersebut digoreng. Untuk menyajikan, tentu diiris-iris terlebih dahulu.
Sebelum disajikan, terlebih dahulu piring dioles-olesi petis. Kemudian dicampur beberapa bahan makanan tersebut dan ditambah kuah yang sudah diberi bumbu. Sebagai pelengkap, tentunya ada sate kerang dan es degan untuk minumnya. Cukup membayar Rp 4.000, kita bisa menikmati lontong balap. Sedangkan untuk sate kerang, dijual Rp 300 setiap tusuknya. Dan untuk es degan, pelanggan cukup membayar Rp 2500. Dengan harga ini, pelanggan bisa menikmati makanan khas warga Surabaya ini di pinggir-pinggir jalan raya.
wuri_bali@yahoo.com
Semanggi Suroboyo, lontong balap Wonokromo…… Itulah sepenggal nyanyian khas masyarakat Jawa Timur. Memang tidak lengkap rasanya kalau ke Surabaya belum merasakan lontong balap. Makanan yang mempunyai ciri khas lentho dan petis ini, tidak akan kita temui selain di Surabaya. Karena memang inilah ciri khas makanan masyarakat kota Pahlawan ini.
Penyajian makanan ini cukup sederhana. Selain lontong balap, biasanya dilengk
api dengan sate kerang dan es degan. Lontong balap terdiri dari lontong yang diiris-iris kemudian dicampur mie, tahu goreng, petis, lentho, kecambah dan kuah yang telah diberi bumbu.Untuk membuat kuah yang sedap, cukup mencampur bawang merah, garam, bawang putih dan merica yang ditumbuk halus. Kemudian ditambah irisan seledri. Sedangkan untuk lentho, terbuat dari parutan singkong, yang dicampur dengan lombok kecil, bawang merah, bawang putih, garam dan ketumbar yang telah ditumbuk halus. Lalu campuran singkong tersebut digoreng. Untuk menyajikan, tentu diiris-iris terlebih dahulu.
Sebelum disajikan, terlebih dahulu piring dioles-olesi petis. Kemudian dicampur beberapa bahan makanan tersebut dan ditambah kuah yang sudah diberi bumbu. Sebagai pelengkap, tentunya ada sate kerang dan es degan untuk minumnya. Cukup membayar Rp 4.000, kita bisa menikmati lontong balap. Sedangkan untuk sate kerang, dijual Rp 300 setiap tusuknya. Dan untuk es degan, pelanggan cukup membayar Rp 2500. Dengan harga ini, pelanggan bisa menikmati makanan khas warga Surabaya ini di pinggir-pinggir jalan raya.


0 komentar:
Posting Komentar