Oleh: Wayan Nita
Minyak wangi
atau parfum telah dikenal sejak jaman dahulu. Penggunanya lebih banyak adalah kaum hawa. Ada bermacam merek parfum dengan aroma yang beragam pula. Konsumen harus jeli dan hati-hati dalam menggunakan parfum.
Pemakaian parfum, menurut dr Laksmi Duarsa, Sp.KK, yang bertugas di RSAD Udayana Denpasar, pemakaian parfum berlebih tentu tidak aman. Tujuan utama memakai parfum untuk menambah rasa percaya diri, untuk menarik lawan jenis dan kadang bisa memperlihatkan jati diri penggunanya. Setiap orang yang menggunakan parfum tentu sudah paham karakter masing-masing. Ada yang cocok menggunakan jenis parfum semprot tapi ada juga lebih cocok pakai parfum oles. lebih pas dan senang memakai parfum mahal ataupun yang harganya murah.
Namun yang pasti, sebelum membeli parfum kenali dulu kandungannya. Cek ada atau tidak efek samping berbahaya. Seperti pada parfum aroma jeruk, bahan yang terkandung adalah Fruity-fragrance 86-173. Dapat menyebabkan kanker, peradangan pada mata dan kulit. Pada aroma lavender, mengandung Lavender-fragrance 93-054, dan dapat menyebabkan gangguan pada mata. Kandungan bahan kimia yang banyak terdapat pada parfum, seperti aseton, karbitol, kamper, etanol, etil asetat, fenol, ester, metilen klorida, benzaldehid.
Umumnya keracunan zat pewangi berbahan kimia ditandai oleh beberapa gejala. Seperti mata berair, bersin, sesak nafas, asma, migraine, vertigo, pusing, batuk, alergi akut hingg
a kehilangan ingatan bertahap. Konsumen dianjurkan untuk melihat kandungan bahan kimia pada label. Agar cepat diketahui apakah zat yang terkandung aman atau tidak untuk manusia.
Ada juga orang yang tidak bisa menggunakan parfum. Karena tingkat sensitifitas kulitnya sangat tinggi. Kepekaan kulit akan alergi pada penggunaan jenis parfum berbeda-beda. Seperti yang diungkapkan dr Laksmi, pada orang-orang tertentu sering mengalami dermatitis contac (alergi). Proses efek samping penggunaan parfum ini juga berbeda tiap individu. Ada yang prosesnya cepat dan ada pula yang prosesnya lambat. Jika prosesnya cepat, sebut dr Laksmi, begitu menggunakan parfum dan tidak cocok, maka akan timbul gatal pada kulit. Sedangkan pada proses yang lambat, pemakai parfum tidak merasa ada reaksi penolakan dari tubuh pada pemakaian berulang-ulang. “Biasanya akan ditandai munculnya bintik-bintik merah pada kulit. Baru muncul rasa gatal dan meluas pada bagian tubuh,” ungkap dr Laksmi yang juga berpraktek di Jl Gato
t Subroto Timur 239 XX, Denpasar.
Bagian tubuh yang aman untuk pemakaian parfum adalah bagian yang tidak sensitif. Disemprotkan di bagian ketiak, dada, pergelangan tangan tepat pada bagian nadi atau mengoleskannya pada bagian belakang telinga. Pada bagian sensitif tersebut, biasanya, sebut dr laksmi, pengaruh aroma parfum akan semakin kuat. Agar tidak terjadi alergi yang akut, pengguna harus hafal dengan kondisi tubuhnya. Jika sudah timbul alergi maka jangan gunakan bahan penyebab alergi. “Tapi jika sudah terkena alergi dan tidak bisa sembuh, lebih baik hubungi dokter,” pungkasnya.
Minyak wangi
Pemakaian parfum, menurut dr Laksmi Duarsa, Sp.KK, yang bertugas di RSAD Udayana Denpasar, pemakaian parfum berlebih tentu tidak aman. Tujuan utama memakai parfum untuk menambah rasa percaya diri, untuk menarik lawan jenis dan kadang bisa memperlihatkan jati diri penggunanya. Setiap orang yang menggunakan parfum tentu sudah paham karakter masing-masing. Ada yang cocok menggunakan jenis parfum semprot tapi ada juga lebih cocok pakai parfum oles. lebih pas dan senang memakai parfum mahal ataupun yang harganya murah.
Namun yang pasti, sebelum membeli parfum kenali dulu kandungannya. Cek ada atau tidak efek samping berbahaya. Seperti pada parfum aroma jeruk, bahan yang terkandung adalah Fruity-fragrance 86-173. Dapat menyebabkan kanker, peradangan pada mata dan kulit. Pada aroma lavender, mengandung Lavender-fragrance 93-054, dan dapat menyebabkan gangguan pada mata. Kandungan bahan kimia yang banyak terdapat pada parfum, seperti aseton, karbitol, kamper, etanol, etil asetat, fenol, ester, metilen klorida, benzaldehid.
Umumnya keracunan zat pewangi berbahan kimia ditandai oleh beberapa gejala. Seperti mata berair, bersin, sesak nafas, asma, migraine, vertigo, pusing, batuk, alergi akut hingg
Ada juga orang yang tidak bisa menggunakan parfum. Karena tingkat sensitifitas kulitnya sangat tinggi. Kepekaan kulit akan alergi pada penggunaan jenis parfum berbeda-beda. Seperti yang diungkapkan dr Laksmi, pada orang-orang tertentu sering mengalami dermatitis contac (alergi). Proses efek samping penggunaan parfum ini juga berbeda tiap individu. Ada yang prosesnya cepat dan ada pula yang prosesnya lambat. Jika prosesnya cepat, sebut dr Laksmi, begitu menggunakan parfum dan tidak cocok, maka akan timbul gatal pada kulit. Sedangkan pada proses yang lambat, pemakai parfum tidak merasa ada reaksi penolakan dari tubuh pada pemakaian berulang-ulang. “Biasanya akan ditandai munculnya bintik-bintik merah pada kulit. Baru muncul rasa gatal dan meluas pada bagian tubuh,” ungkap dr Laksmi yang juga berpraktek di Jl Gato

Bagian tubuh yang aman untuk pemakaian parfum adalah bagian yang tidak sensitif. Disemprotkan di bagian ketiak, dada, pergelangan tangan tepat pada bagian nadi atau mengoleskannya pada bagian belakang telinga. Pada bagian sensitif tersebut, biasanya, sebut dr laksmi, pengaruh aroma parfum akan semakin kuat. Agar tidak terjadi alergi yang akut, pengguna harus hafal dengan kondisi tubuhnya. Jika sudah timbul alergi maka jangan gunakan bahan penyebab alergi. “Tapi jika sudah terkena alergi dan tidak bisa sembuh, lebih baik hubungi dokter,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar