Home » » Perempuan Melukis Kegelisahan Perempuan

Perempuan Melukis Kegelisahan Perempuan

OLEH: HERNAWARDI
ardi_31@yahoo.com
Keindahan kaum Hawa selalu memprodusir agan-angan, mimpi, bayang-bayang bahkan meretas hasrat yang selalu berkecamuk dalam pikiran. Sekelumit perempuan yang dijamah, ternoda, tercabik-cabik hatinya ataukah ungkapan lahiriah kasih sayangnya terhadap anak, istri ataukah sebaliknya anaknya ditelantarkan. Berbagai karakteristik dan sifat perempuan tergores dalam sebuah realitas kanvas. Tidak dipungkiri jika perempuan mengalami pengelanaan yang mengkhawatirkan. Potret perempuan dengan segala kelebihan dan kekurangannya bisa dimaklumi dalam gambaran goresan-goresan kuas yang dilakukan oleh kaumnya sendiri. Bisakah disebut perempuan telah menelanjangi dirinya sendiri, termasuk kekaran tubuh laki-laki berhasil juga dipecundanginya lewat bahasa tubuh seorang perempuan.Di Taman Budaya Mataram, NTB, tiga perupa perempuan: Esti Ebhi Evolisa, Roswaty Husry dan Maimanah Amini mengekspresikan hasil lukisannya di atas kanvas dan langsung dipamerkan.
Temanya menonjolkan bahasa tubuh seorang perempuan dalam segala lini yang begitu estetik. Esti misalnya, dalam lukisan berjuluk keindahan bunga menempa dimensi keperempuanan yang begitu menelisik dalam ruang impresif. Meski dalam lukisannya tak menyinggung soal karya-karya verbal, namun ia lebih banyak bermain pada perempuan yang selalu diterpa kemurungan, namun cukup bergairah. Lain lagi karya Roswaty dan Maimanah. Dalam ungkapan karyanya, kedua perupa ini cendrung mengekspresikan perempuan tidak memiliki dirinya sendiri. Kisah perempuan jauh dari cita-cita sesungguhnya yang diharapkan. “Nyaris tidak ditemukan perempuan yang merasakan dirinya berjaya di atas bumi ini. Meski nampak sekelumit perempuan pesolek. Namun itu belumlah mewakili jika perempuan telah berada dalam sebuah semangat baru menjadikan dirinya lebih sempurna,” kata kurator seni taman Budaya NTB, Paox Iben.Citra perempuan dalam kacamata perempuan pelukis adalah perempuan yang tak berada dalam popularitas dirinya. Cendrung terkungkung dalam bayang-bayang kejemuan dan keinginan yang tak pernah sampai. Namun bagi Paox Iben hadirnya perempuan pelukis muda merupakan wujud kelahiran pelukis generasi baru yang potensial di masa mendatang, apalagi pelukis-pelukis tersebut berasal dari Lombok.Ternyata perempuan tidak hanya sumber estetika bagi laki-laki, melainkan juga bagi perempuan itu sendiri yang terus-menerus larut dalam kegelisahan tak terbantahkan. Perempuan ternyata gelisah di depan dirinya, ada rasa digumuli dan dinikmati. Tak ada batasan yang jelas karya-karya pelukis perempuan tersebut merupakan bagian dari diri pelukis itu sendiri ataukah bagian dari pergumulan perempuan itu sendiri.
Thanks for reading Perempuan Melukis Kegelisahan Perempuan

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar