Home » » Brotowali, Si Pahit Multimanfaat

Brotowali, Si Pahit Multimanfaat

Oleh: Wayan Nita
Tentu banyak masyarakat yang mengenal jenis tanaman ini. Karena rasanya yang sangat pahit. Juga tanaman merambat ini biasa dijumpai sebagai tanaman liar karena dapat tumbuh di manapun. Tumbuhan brotowali dikenal juga dengan nama andawali, antawali, bratawali, putrawali dan daun gadel. Brotowali memiliki batang sebesar ibu jari kelingking atau jari-jari tangan dan bagian kulit batangnya berbintil-bintil. Daunnya besar, tunggal dan berbentuk seperti jantung agak bulat telur berujung lancip dengan panjang 7-12 cm dan lebar 5-10 cm.
Tanaman Brotowali memang cukup kaya dengan kandungan bahan kimia yang bermanfaat. Diantaranya alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin, harsa, berberin, palmatin, kolumbin dan kokulin. Dengan beragam kandungan tersebut brotowali mempunyai efek, sebagai penghilang sakit, antipiretik, melancarkan meredian dan antineoplastik, mengobati demam, radang hati (hepatitis), rematik, sciatika, sakit perut, diare, malaria, koreng, kudis dan manambah nafsu makan. Sifat tanaman ini sejuk dengan rasa pahit sehingga tepat untuk sakit kencing manis.
Kini tanaman brotowali telah banyak dibudidayakan masyarakat. Karena sudah diketahui jika tanaman ini mempunyai banyak khasiat. Cara pengolahan tanaman herbal ini juga mudah. Tapi seiring dengan perkembangan jaman, sekarang sudah gampang mendapatkan ekstrak brotowali. Tanpa susah payah lagi untuk meramu obat sendiri sudah kita dapatkan di toko-toko. Jika ingin meramunya sendiri pun dapat dilakukan karena mudah dan tidak perlu waktu lama. Seperti pada penggunaan mengobati luka luar, kudis dan koreng. Cukup dengan merebus batang brotowali utnuk membasuh luka tersebut. Atau dapat juga daun brotowali yang ditumbuk ditempelkan pada luka, koreng dan kudis.
Untuk mengatasi rematik dengan menggunakan 15 gram batang brotowali dicuci dan dipotong-potong kemudian direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu disaring, tambahkan madu secukupnya diminum. Lakukan 2 kali sehari. Untuk malaria, gunakan 10gram brotowali direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring. Lakukan 2 kali sehari, setiap 100 cc. Pada penyakit radang hati, gunakan 10 gram brotowali, 3 gram temulawak direbus dengan 600 cc air, air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum sebanyak 2 kali. Sedangkan untuk menambah nafsu makan dengan menggunakan 10 gram brotowali, 20 gram temu kunci direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu disaring dan diminum 1 kali sehari.
Thanks for reading Brotowali, Si Pahit Multimanfaat

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar